Harganya Terlalu Mahal
Terlepas dari apa yang saya baca di Alkitab, saya bergumul apakah saya harus menjadi orang Kristen, karena harga yang harus dibayar terlalu mahal. Jika saya menerima Yesus, maka saya akan ditplak oleh keluarga, termasuk ibu dan saudara-saudara saya; dan saya akan kehilangan semua status yang saya miliki dalam masyarakat Hindu. Bahkan, sepanjang pengetahuaan saya, saya akan menjadi orang pertama dalam kasta saya yang berpaling dari kepercayaan Hindu. Akhirnya, saya berkata, “Saya tidak akan membaca Alkitab lagi. Saya bahkan tidak akan berpikir tentang Yesus lagi.”
Tiba-tiba saya tertidur. Saya tidak pingsan atau berniat untuk tidur. Ini adalah hal yang aneh. Kepala saya tiba-tiba terjatuh diatas meja dan dengan cepat saya dibawa ke tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Saya berjalan di atas jalan yang terbuat dari emas dan saya mendengar suara-suara yang sangat merdu, menyanyikan lagu-lagu yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Saya melihat warna-warni yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Saya benar-benar merasa sangat gembira (hal ini yang sangat berarti bagi seorang hindu!).
Kesempurnaan ada di sekeliling saya, tetapi tiba-tiba semuanya menjadi tidak berarti ketika saya menlihat Sumber kesempurnaan berjalan mendekati saya. Saya melihat cahaya yang lebih terang daripada 10.000 matahari digabungkan menjadi satu, namun cahaya itu tidak menyakitkan mata saya, ia mendatangi saya, dan entah bagaimana saya tahu bahwa Ia adalah Yesus. Saya tidak pernah melupakan mataNya. Ketika saya melihat kedalam mataNya, sepertinya ia telah merasakan semua penderitaan di dunia dan telah meneteskan air mata seperti yang ditangisi oieh dunia. Kasih yang murni terpancar dari mataNya ditambah kombinasi sempurna kemuliaan dan kemenangan. Kemudian Ia datang dan meletakkan tanganNya di bahu saya dan berkata, “saudaraKu....”
Tiba-tiba saya terbangun dan menemukan Alkiab yang saya terima dari wanita kecil Baptis itu terbula pada Injil Matius, di mana Yesus berbicara kepada orang muda yang kaya:
Kata Yesus kepadanya, “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.”
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya...
Yesus berkata kepada murid-muridNya, “ Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga” (Matius 19:21-23).
Saya membaca ayat itu dan menyadari bahwa orang muda yang kaya yang datang kepada Tuhan kemudian pergi karena ia piker harganya terlalu mahal untuk dibayar. Kemudian Tuhan berbicara dalam hati saya, “Apakah kamu juga sama dengan orang muda itu?” Saya menjawab, “Tidak, Tuhan,” dan langsung menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat saya, mengakhiri tradisi dan kesetiaan keluarga terhadap ajaran Hindu.
Saya semakin mendekati pengalaman saya dengan Stevie ketika saya pindah dari Afrika Timur ke Amerika Serikat dan mengikuti sekolah Alkitab di sebuah Universitas Kristen. Saya mendapat gelar sarjana dan melanjutkan studi saya. Saya akui bahwa saya bangga dengan kemampuan intelektual saya. Saya berniat untuk mendapat gelar Ph.D. dalam kesusteraan, dan saya menikmati status saya sebagai “seorang intelektual.” Saya biasanya membuat hal sederhana menjadi rumit.
Di tengah usaha saya mendeapatkan penghargaan intelektual dan gengsi melalui studi saya, saya mendapat berita bahwa ibu saya sekarat karena sakit kanker tukang akut di London, tempat keluaga saya tinggal setelah pindah dari Afrika Timur. Dokter-dokter yang merawat ibu saya mengatakan bahwa umur beliau hanya tinggal beberapa minggu kerana ia menderita kanker tulang ganas yang tidak bias disembuhkan.
SAYA MENYERAH
Saya tidak mempunyai jawaban bagi diri saya sendiri maupun bagi ibu saya saat itu sekarat dan menanyakan saya. Saya hanya seorang mahasiswa yang kurang mampu di Texas dan saya tidak punya uang untuk pergi Inggris. Saya sangat putus asa. Saya menyerah dan yang bisa saya lakukan hanyalah menangis tidak henti. Akhirnya, setelah selama 3 hari menangis dan bersedih, saya mengalami kejadian aneh di malam ketiga.
Sekali lagi saya tertidur, saya dibawa ketempat yang sama yang saya lehat beberapa tahun yang lalu di mana saya melihat jalan tersebut dari emas. Kali ini saya berada di tempat yang penuh rumput dan berlutut di bawah kaki Yesus. Saya memandang wajah-Nya dan mengangkat kedua tangan, dan saya bernyanyi bagi-Nya. Yesus meletakkan tangan-Nya di bahu saya, dan saya terkejut ketika menyadari bahwa saya bernyanyi dalam bahasa yang tidak saya mengerti. Kemudia saya terbangun, dan menyedari saya bahwa sesuatu telah terjadi. Ketika saya merasakan keharusan untuk berdoa, saya mematuhinya dan berkata, “Yesus”. Pada saat itu, angin terasa masuk ke kamar saya dan membuat saya tidak bisa bernafas. Kemudiaan saya merasa sesuatu yang meluap-luap dari dalam. Ketika saya mencoba membuka mulut, tiba-tiba sebuah lagu keluar dalam bahasa yang tidak saya mengerti! Akal pikiran saya berkata, “Ini aneh”, tapi diri saya berkata, “Ini mungkin aneh, tapi ini adalah hal paling indah yang pernah saya rasakan!”
Saya terus bernyanyi dalam bahasa yang asing ini selama satu setengah jam. Satu-satunya tokoh rohani yang saya kenal saat itu adalah seorang biarawati Katolik yang saya kenal di kampus. Saya tidak sabar untuk bercerita kepada seseorang tentang apa yang saya alami, jadi saya segera mencari suster Marsha. Saya berkata,”Suster Marsha, saya hendak menceritakan apa yang terjadi pada saya hari ini!” Setelah menceritakan apa yang saya alami kepadanya, saya bertanya, “Apakah saya sudah gila?” Saya tidak akan pernah melupakan jawabannya. Ia meletakkan bukunya dan menatap saya dengan sukacita dan berkata, “Puji Tuhan, saudara. Engkau telah di baptis dalam Roh Kudus!”
Roh Kudus menjadi begitu nyata bagi saya sejak hari itu. Ia mulai berbicara pada saya dan saya segera menyedari bahwa Ia adalah sosok Peribadi. Ia mulai mengatakan pada saya tentang Yesus. Ia berkata, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. “Saya belum pernah membaca ayat ini sebelumnya di Ibrani 13: 8, jadi saya berkata, Apa?” Ia menjawab, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Berdoalah bagi ibumu!
Kali ini saya menjawab, “Ya.” Sekali lagi Ia berkata, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Akhirnya saya berkata, “Tuhan, apakah yang hendak kau katakana padaku?” Jawab-Nya, “Yesus sudah menyembuhkan 2000 tahun yang lalu. Ia tetap menyembuhkan hari ini.” Ketika saya bertanya, “Apakah maksud-Mu Tuhan?”Jawab-Nya, “berdoalah bagi ibumu!”
Kerana saya belum memahaminya (saya belum mengerti bahwa penyembuhan bukan untuk hari ini saja), saya berdoa bagi ibu saya seperti yang diperintahkan. Beberapa hari kemudian saya menerima kabar bahwa ibu saya telah sembuh total dari sakitnya yang parah. Ibu saya masih hidup selama 24 tahun sesudah penyembuhan itu dan menerima Yesus Kristus sebelum ia meninggal.
Ketika saya menerima baptisan Roh Kudus, ia mula memimpin saya. Iotulah saat di mana saya diutus ke Lubbock, Texas, dimana saya bertemu Stevie dab banyak anak-anak yang berharga yang membutuhkan kasih dan kuasa Tuhan. Kebenaran tentang berpuasa yang saya pelajari disana menjadi firman yang hidup bagi saya sejak hari itu iaitu lebih dari seperempat abad yang lalu. Saya mula melakukan puasa satu hari sebanyak beberapa kali pada tahun 1971. Tahun 1972, saya mula melakukan puasa 3 hari beberapa kali selama beberapa minggu, kemudian melakukan puasa 7 hari dan puasa 14 hari. Tahun 1973, saya melakukan beberapa kali puasa 7 hari, 14 hari, dan 21 hari dengan pimpinan dari Tuhan. ( saya sarankan sebaiknya anda konsultasi dengan dokter sebelum melakukan puasa apabila anda sedang hamil, dalam perawatan atau mempunyaiganguan kesehatan.)
SEKARANG LAKUKAN DUA KALI PUASA 40 HARI!
TAHUN 1974, SAYA MENJADI PENDETA DI SEBUAH Gereja di Levelland, Texas, ketika Tuhan berkata pada saya, “Lakukan puasa 40 hari.” Saya melakukan puasa 40 hari, dan seringkali saya merasakan pertolongan Tuhan. Tahun berikutnya, saya kembali melakukan puasa 40 hari dan beberapa kali puasa 14 hari dan 2 hari. Saya menikah dengan Bonnie pada tahun 1976, dan pada tahun itulah Tuhan berkata pada saya, “sekarang lakukan dua kali puasa 40 hari.” Selama beberapa tahun setelah itu saya melakukan dua kali puasa 40 hari tiap tahunnya dan minimum dua kali puasa 21 hari.
Tahun 1977, saya kembali merasa dipimpin untuk melakukan dua kali puasa 40 hari, dan saya juga melakukan beberapa puasa yang berbeda jangka waktunya seperti yang diperintahkan Roh Kudus. Sesudah itu saya melakukan dua kali puasa 40 hari setiap tahun hingga tahun 1988, dengan puasa tambahan yang jangka waktunya lebih pendek. Tahun 1989, saya dipimpin untuk hany melakukan satu kali puasa 40 hari. Jumlah keseluruhannya, sayadipimpin oleh Roh Kudus dalam melakukan 29 kali puasa 40 hari. Sembilan belas puasa pertama, saya hanya minum air saja. Sesudah itu Tuhan men gizinkan saya minum jus. Isteri saya berkata bahwa rata-rata saya berpuasa 120 hari per tahun selama period dasar kehidupan dan pelayanan saya.
Saya tidak memahami sepenuhnya apa yang Tuhan perbuat pada tahun-tahun tersebut, tapi saya tahu bahwa saya mengasihi Yesus. Saya juga tahu bahwa Tuhan memerintahkan saya untuk berpuasa dan berdoa bagi umat yang dikasihi-Nya. Yang saya lakukan adalah mematuhi-nya. Bagi mereka yang mengenal atau berhubungan dekat dengan saya sebagao pendeta atau gembala pada saat itu mengetahui tentang hal berpuasa itu, tetapi selama lebih dari satu dekad saya belum diizinkan Tuhan untuk mengumumkan,menjelaskan, atau mengajarkan tentang cara berpuasa saya di pertemuan umum. Tuhan melakukan sesuatu dengan diam-diam yang baru dinyatakan dalam perintah-perintahNya dan dalam banyak hal adalah alasan berpuasa.
TIDAK SEMUA ORANG MENGERTI
Saya segera menyadari bahawa tidak semua orang mengerti atau menerima apa yang saya lakukan. Ada beberapa orang yang menganggap saya sebagai seorang yang fanatik, dan yang lainnya berpikir bahawa saya seorang yang terlalu rohani. Ktitik yang paling parah adalah yang mengatakan bahawa saya syok suci, dan saya akui bahawa kritikan dan kesalahpahaman tersebut cukup menyakitkan pada saat itu. Meskipun demikian, saya tahu bahawa apabila orang percaya mendengar suara Tuhan, sebaiknya ia melakukannya. Kadang-kadang tidak bisa dihindari bahwa ketaatan akan menimbulkan kebencian-meskipun di antara anda. Seringkali hal ini terjadi kerana musuh jiwa kita berusaha menimbulkan kebencian terhadap kegiatan yang akan mengancam kerajaan kegelapannya.saat anda melakukan peperangan rohani dengan cara berdoa,puji-pujian, penyembahan dan berpuasa, saya jamin bahawa musuh akan berusaha menghalangi dan menghambat jalan anda.
Di tahun-tahun dan dekad yang telah lewat sejak Allah menyatakan kuasa dari berpuasa pada saya dalam pelepasan Stevie, pernyataan tersebut telah menjadi Firman yang hidup dan batu penjuru dalam kehidupan dan pelayanan saya dalam Kristus. Sekarang saya mengerti bahwa Allah member saya mandate untuk membantu memulihkan kebenaran tentang berpuasa pada gereja-Nya di akhir zaman ini. Berpuasa adalah aspek yang sangat penting dari cara hidup perjanjian baru bagi gereja akhir zaman. Allah meminta saya untuk melakukan dua puluh Sembilan kali puasa 40 hari oloeh kerana kebenaran dasar bahwa kamu tidak bisa membagi sesuatu yang tidak kamu miliki.
Hanya sekitar sepulubh tahun yang lalu Tuhan berkata kepada saya, “Sekarang setelah engkau memilikinya, Aku memberimu kuasa untuk membagi-bagikan kebenaran ini kepada gereja akhir zaman- bagi mereka yang hendak melakukan perintah Yesus Kristus.” Sementara saya menulis kata-kata ini saya merasakan kepenuhan yang kekal. Buku ini adalah bagian dari buah yang dihasilkan selama tahun-tahun yang penuh ketidakpastian, yang saya tahu adalah saya mematuhi perintah Tuhan.
Tuhan mungkin tidak akan memerintahkanmu untuk melakukan puasa 40 hari (meskipun ya, anda akan mampu melakukannya dengan anugerah-Nya Allah). Buktinya jelas dan tidak diragukan: sebagai anggota jemaat dari gereja Yesus Kristus, Allah menghendaki setiap kita untuk melakukan puasa dalam hidup kita. Itu adalah bagian penting dari kehidupan kita sebagai bagian dari kebun anggur dan mempelai Allah, dan itu adalah cara hidup bagi teladan utama kita, Yesus Kristus.
CATATAN AKHIR
1. Baca Mazmur 27: 10
2. Karena prosedur standard bagi mereka yang bekerja di rumah sakit- rumah sakit, tempat perawatan cacat mental atau organisasi-organisasi kesehatan, saya diwajibkan oleh kode etik dan sudah menanda tangani perjanjian untuk menjaga kerahsian pasien yang saya tangani. Berdasarkan hal ini, saya telah ,mengganti nama anak muda ini.
3. Yohanes 8:32
4. Berdasarkan Roma 8: 32, hal tersebut dapat terjadi pada anda!
Thursday, February 26, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment