Tuesday, February 10, 2009

FIRST CLASS LEADER- 50 PRINSIP-PRINSIP MENJADI PEMIMPIN YANG KUAT

TENTANG PENULIS
Dr. Bernard Grant dilahirkan di kota Brooklyn, New York. Beliau menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat peribadi pada usia 15 tahun. Beliau lulus dengan penghargaan yang tinggi dari A&T University pada tahun 1986, memperoleh gelar Doctor Of Ministry dari Friends International Christian University pada January 2000.
Bimbingan Dr. Grant bagaikan penyegaran Roh Allah di dalam dunia yang terpecah belah, yang bahkan dipisah-pisahkan oleh kekerasan politik, social, etnis dan agama. Beliau berusaha mempersatukan seiring untuk mendidik iman, persahabatan, keluarga,anak-anak dan keuangan.
Dr. Grant mengelola siaran radio harian dan siaran televise mingguan, demikian pula perekaman kaset penginjilan. Beliau menikahi Gloria Philip almarhun dan mereka telah dikaruniai dua putri, Rachel dan Rebecca.
_______________________________________________________________________


PRINSIP 1 :Jangan Memberi Posisi Pada Seseorang Hanya Agar Dia Tetap Melayani

Saya mengenal beberapa pemimpin pelayanan yang merasa bersalah kerana telah memberi pada seseorang yang tidak berkualitas dan seringkali tidak mempunyai komitmen akan sejumlah jabatan yang mentereng dan kantor yang megah semata hanya sebagai alat agar mereka tetap mau melayani di gereja anda. Hal itu merupakan cara yang sangat buruk dalam menciptakan kesetiaan seseorang. Memang jika anda baru memulai pelayanan, anda memerlukan bantuan dan tenaga dalam jumlah yang mencukupi. Namum demikian, janganlah takut kehilangan anak buah. Atau jika tidak anda akan terjebak dalam melakukan apapun hanya untuk menyenangkan orang dan bukannya memimpin mereka.
Memberi seseorang suatu posisi tidak membuat mereka menjadi lebih setia kepada anda. Gelar tidak menghasilkan kesetiaan; hati yang benarlah yang member kesetiaan. Cara saya mempromosikan orang dalam pelayanan kami adalah dengan mengamati tiap-tiap orang yang sama sekali tidak mempunyai hasrat terhadap sesuatu posisi. Saya mengamati bagaimana ia bekerja secara efektif tanpa suatu jabatan.
Saya ingin tahu apakah seseorang datang tepat waktu. Saya ingin tahu apakah ia akan tinggal lebih lama di kantor untuk menyelasaikan tugas yang harus segera diselesaikan. Perilaku seseorang saat menjalankan tugasnya menjadi petunjuk perlu tidaknya ia dipromosikan. Beberapa orang saya promosikan dan saya beri jabatan dengan terburu-buru dan akhirnya mereka tetap meninggalkan pelayanan di gereja saya.
Lebih baik tidak mempromosikan orang-orang seperti itu, jika mereka meninggalkan pelayanan anda, hal itu akan membuat anggota pelayanan lainnya menduga-duga mengapa orang dengan posisi yang demikian memutuskan untuk pergi. Ini merupakan tanda kekacauan dan ketidaktertiban dalam organisasi. Jika anda pernah melakukannya jangan hanya mengakuinya tetapi juga jangan diulangi lagi!
Alkitab memberi metode tertulis untuk mempromosikan orang dalam organisasi-organisasi pada umumnya sehingga dapat diterapkan pada semua organisasi dengan baik. Kerana setiap posisi kepimpinan adalah posisi untuk melayani. Kata deacon atau diakeni berasal dari bahasa Yunani diakonos, yang arti hurufiahnya adalah untuk melayani.Pada konteks awalnya kata ini mengarah pada pelayanan meja makan. Oleh karena itu, orang yang dianugerahi posisi yang tinggi atau mendapat promosi haruslah orang yang utama dan terbaik dalam melayani.
Apa ciri khusus dari orang yang mengutamakan pelayanan? Sudah pasti antusiasme. Jika anda meminta seseorang untuk melayani pada suatu kapasitas dalam pelayanan anda dan dia menunjukkan antusias yang rendah,maka otomatis dia mendiskualifikasikan dirinya sendiri dari promosi apapun dimasa mendatang. Selain itu juga harus mempunyai rasa hormat. Mereka yang Anda promosikan harus menghormati Tuhan dan juga menghormati manusia.
Saya mempunyai teman yang menggembalakan suatu jemaat gereja. Dia berbagi pengalaman dengan saya bagaimana dia, pada saat gerejanya baru berusia dua tahun dan hanya mempunyai kurang dari lima puluh jemaat, menunjuk seorang wanita untuk menangani pelayanan pada anak-anak. Ibu ini mempunyai karunia dalam pelayanan anak. Dia mempunyai banyak piagam dan sertifikat pelayanan, pernah dilatih di pusat pelayanan Willie George dan pusat pelayanan Mark Harper- dua pusat pelayanan anak dan kaum muda yang terbaik di dunia.
Meskipun wanita ini mempunyai ketrampilan yang tinggi dan anak-anak menyukainya, dia tidak menghormati pendetanya. Saat itu sang pendeta berusia sekitar dua puluh delapan tahun sedangkan ibu itu berusia hampir lima puluh tahun. Sang pendeta hidup dengan benar dan mempunyai visi yang besar. Sebaliknya, ibu tersebut tidak dapat tunduk pada perintah orang yang menurutnya lebih pantas jadi anaknya.
Sebagai akibatnya,apapun yang diperintahkan pendeta, dia tidak menyetujuinya. Dia selalu menonjolkan kemampuannya dan berkata-kata seperti, “saya telah melakukan pelayanan ini sebelum anda dilahirkan. Saya tidak memerlukan nasehat apapun.” Pada akhirnya hubungannya melalui pelayanan tersebut hanya berlangsung selama enam bulan. Bagi sang pendeta, saat tersebut merupakan enam bulan yang mengerikan.
Jangan pernah memberikan posisi kepada orang yang tidak menghormati pendeta atau pemimpin. Beberapa dengan gampang berkata, “saya akan menghormati Tuhan, dan hanya kepada Dia saja saya akan menghormati.” Jika anda mendengar seseorang mengatakan yang seperti itu, itu merupakan petanda jelas bahwa ia tidak menghormati kepimpinan yang dia perlukan dalam menjalankan posisi sebagai pengurus. Kebenaran dari masalah ini adalah, bahwa jika seseorang benar-benar mencintai dan menghormati Tuhan, maka hal itu akan tampak pada bagaimana dia memperlakukan pada pemimpin yang ditempatkan Tuhan. Ingatlah akan hal itu!
Paulus mengingatkan kita agar tidak menyerahkan jabatan pada orang yang lidahnya bercabang. Orang yang demikian penuh tipu daya dan tidak dapat dipercaya. Pikiran mereka biasanya juga tidak tetap. Anda tidak dapat memberikan promosi atau posisi pada orang yang kata-katanya tidak dapat dipercaya. Ketika seseorang tidak menepati kata-katanya, dia dengan jelas menunjukkan kepada anda bahwa dia tidak dapat diandalkan. Orang yang tidak dapat diandalkan seringkali mengarah pada kebiasaan berbohong. Orang yang sering berbohong tidak ada yang dapat menjadi pengurus. Pada saat Paulus menasihati Timotius bahwa seorang pemimpin yang baik hendaknya “tidak mabuk oleh anggur” dan “tidak serakah akan uang,” dia berusaha menjelaskan pesan tersebut bahwa baik pemimpin maupun pelayan memerlukan disiplin diri.
Jika seseorang menjadi pencandu minuman keras, maka ia tidak dapat menjadi pemimpin pelayanan. Saya sama sekali tidak menyarankan agar anda mengeluarkan pecandu miras tersebut dari gereja. Mereka juga mempunyai hak untuk mendengarkan Firman Tuhan sama seperti anggota jemaat lainnya. Pada waktunya mereka akan menjadi seorang murid. Namun sehingga saat itu tiba, jangan mempromosikan mereka. Hal itu hanya akan memberi peluang bagi iblis untuk mengacau pelayanan anda.
Jadi sebelum anda mempromosikan seseorang, periksalah karakternya. Pastikan bahawa dia dipenuhi Roh Kudus dan menjalankan perintah Tuhan. Dan yang terakhir pastikan bahwa orang itu adalah seorang pendoa. Jika dia tidak mempunyai kemampuan tersebut dan tetap memaksa memegang jabatan itu, biarkan dia pergi dan mencari kelompok lain yang bersedia mempromosikan dirinya. Sebab pelayanan anda jauh lebih berharga.

"Demikian juga dekan-dekan haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahsia iman dalam hati juurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu barulah ditetapkan dalam pelayanan itu setelah mereka tidak bercacat." (1 Timotius 3: 8-11)

"Kerana itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antara kamu yang terkenal baik, dan yang penuh roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman Tuhan." (Kisah Para Rasul 6:3-4)

No comments: