Thursday, February 19, 2009

FIRST CLASS LEADERS: 50 PRINSIP-PRINSIP MENJADI SEORANG PEMIMPIN YANG KUAT

PRINSIP 2: GAYA HIDUP ANDA BERBICARA JAUH LEBIH BANYAK DARIPADA KATA-KATA ANDA

Ketika saya berusia lima belas tahun, ibu saya memindahkan keluarga kami dari Brooklyn, New York, ke suatu kota kecil di Negara bagian North Carlolina bernama Bolton. Di Brooklyn saya belajar di sekolah menengah paling buruk di sana. Narkoba, seks bebas, dan minuman keras tersedia di setiap pelosok daerah, demikian halnya dengan geng-geng berandalan dan para pengedar narkoba, “mereka semua memenuhi” pemandangan kami. Ibu saya telah memperkirakan perkembangan daerah Brooklyn dimasa mendatang dan, tanpa memberitahu kami terlebih dahulu, membawa kami pindah ke wilayah selatan. Hal itu merupakan kejutan yang menggoncangkan kami.

Saat kami tiba di Bolton, North Carolina, saya pikir saya dapat memamerkan gaya “anak Brooklyn” pada anak-anak di Negara bagian ini. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, Tuhan mempunyai rencana yang bertolak belakang bagi hidup saya.
Pada musim panas saya yang pertama di sana, saya berkenalan dengan seorang gadis yang menarik hati saya. Dia adalah warga jemaat gereja Church of God in Christ. Suatu hari dia mengajak saya untuk datang ke gereja untuk melihat malam gladi resik paduan suara gereja. Karena tidak ada kegiatan lain, saya pun setuju. Satu-satunya alasan saya mau ikut adalah agar saya dapat lebih dekat dengannya. San saya piker ke gereja dengannya akan memperbesar peluang saya untuk menjadi pacarnya.

Setelah pertunjukan dia mengajak saya ke kebaktian minggu pagi bersamanya. Warga jemaat disana cukup ramah, paduan suaranya juga lumayan, dan karena dalam jadwal kegiatan saya sedang kosong, saya pun setuju. Saya tidak tahu apa yang membuat sasya masuk ke kebaktian itu. Kehadiran Roh Kudus segera menangkap saya. Saya ingat di sana saya menerima Yesus sebagai Juru Selamat setelah pendeta bertanya apakah ada yang ingin diselamatkan.

Setelah beberapa lama dihadapkan pada sisi gelap dari kenyataan, kini saya dihadapkan pada kenyataan yang jauh lebih besar – Terang Yesus Kristus. Meskipun saya hanyalah bayi yang baru dilahirkan kembali dalam Kristus, saya berkata kepada Tuhan, “Tuhan jika Engkau tidak lebih baik daripada narkoba, seks bebas, dan geng-geng, maka saya tidak memerlukan-Mu. Tetapi jika engkau ternyata melebihi semuanya itu, maka saya benar-benar membutuhkan-Mu.” Sejak saat itu Tuhan menjadi segala-galanya bagi saya seperti yang dijanjikan-Nya, dan bahkan lebih dari itu. Dan lebih dari apapun, saya berkeinginan untuk hidup dengan gaya hidup yang suci dan benar dihadapan Tuhan.

Oleh sebab itu saya yang saat itu seorang remaja menerima kebenaran bahwa hidup dan jalan hidup saya dihadapan masyarakat berbicara jauh lebih nyaring daripada kata-kata saya sendiri. Jangan salah sangka, saya perkaya kekuatan janji-janji Tuhan. Saya juga meyakini prinsip-prinsip iman. Saya juga cukup sadar bahwa hanya karena dapat mengutarakan janji-janji sedemikian hebat, seseorang tidak akan selalu dapat memenuhinya.

Karena menyedari bahwa Tuhan adalah Tuhan atas tindakan, saya juga harus meneladani-Nya dengan memenuhi janji-janji saya. Tuhan tidak sekadar “berkata-kata”;Dia juga adalah apa yang Dia katakan. Dan Dia berharap anak-anakNya hidup dengan cara yang sama – dengan integritas dalam perkataan dan perbuatan. Oleh karena itu, saya selalu berhasrat agar tidak hanya dikenal sebagai orang yang memenangkan jiwa bagi Tuhan, tetapi juga dikenal sebagai orang yang menyenagkan hati Tuhan.
Saya tidak setuju dengan perbuatan orang percaya yang hidup dengan gaya hidup yang menyimpang namun tetap berharap orang lain akan setuju dengan mereka. Mewskipun semua orang harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya dihadapan Tuhan, para pemimpin mendapat standard yang jauh lebih tinggi wewenang dan tanggungjawab yang mereka pikul. Menyadiri hal itu saya berusaha mendisiplinkan diri dalam hal-hal yang telah membuat banyak orang gagal. Alkitab menyatakan bahwa orang-orang yang gagal adalah akibat meremehkan satu dari tiga godaan utama; Kekuasaan, Uang, dan Seks, atau KUS.

Anda perlu melawan setiap gejala KUS yang mencoba menguasai diri anda. Ketiga hal ini telah melemahkan bahkan membunuh banyak orang besar, yang mana pelayanan mereka jauh lebih besar dari yang dapat saya katakana. Cara menghindari KUS sangat sederhana, dampaknyapun sangat terasa jika anda menolajknya. Tetaplah rendah hati. Jauhi Uang. Dan para pria, jauhi wanita.

Hadapailah. Pemimpin pelayanan dan gembala sidang mempunyai kekuasaan. Apakah anda memimpin sepuluh orang atau sepuluh ribu orang, maka anda adalah pemimpin. Tidak menjadi masalah bagaimana pandangan orang terhadap anda dalam hal wewenag kepimpinan tersebut, yang menjadi masalah adalah bagaimana pandangan anda terhadap diri anda sendiri. Kerendahan hati adalah satu-satunya obat bagi pemimpin yang besar kepala dan penuh roh kesombongan. Ingatkah apa yang menimpa Nebukanezar? Mungkin saat ini anda berada pada posisi puncak, tetapi tidak ada jaminan bahwa anda besok juga akan berhasil. Perilaku anda akan selalu memproyeksikan gambaran masa depan anda. Tetaplah rendah hati. Jika anda tidak dapat menangani kekuasaan, maka kerjakan hal lainnya.

Saya mempunyai dua saranan untuk melindungi diri anda dari penyalahgunaan uang. Pertama, tempatkan sekelompok orang yang terpilih khusus untuk menangani penghitungan dan penyimpanan persembahan dan pendapatan. Meskipun saya yakin pemimpin pelayanan dan gembala sidang mempunyai wewenang membuat keputusan, berdasarkan bimbingan Roh Kudus, berkaitan dengan pemakaian uang dalam jumlah besar (untuk pembaikan bangunan, pemberian bantuan ke luar negeri, dan sebagainya) dia tetap memerlukan bantuan sekelompok orang untuk menolongnya dalam proses pembuatan keputusan tersebut. Yang saya maksud buan sekelompok diaken tradisional yang berulangkali menyalahgunakan wewenang pendeta, melainkan sekelompok penolong yang dapat membantu membuat keputusan berkaitan dengan keuangan, yang dapat meningkankan efektivitas pelayanan secara keseluruhan. Dan yang paling penting yaitu, mereka dapat membela pemimpin pelayanan bila dia dituduh melakukan penyalahgunaan keuangan.
Saran saya yang kedua sangat sederhana; jadilah pemberi yang murah hati. Setiap organisasi pelayanan dan juga para pemimpinnya hendaklah selalu siap untuk member sesuai perintah Tuhan. Selalu Siap untuk mengosongkan kas anda dan menabur bibit pelayanan di berbagai tempat lainnya. Memberi dapat menyembuhkan ketamakan dan keserakahan. Saya tidak pernah menemui pemberi yang serakah. Hal itu bahkan tidak enak untuk di dengar – seperti menemui orang kurus yang gemuk. Hal yang satu meniadakan yang lain. Semakin banyak anda memberi, semakin kecil peluang anda untuk tergoda oleh pembenaran diri atas penyelewengan keuangan.

Dan yang terakhir, para pemimpin, jangan menggoda lawan jenis. Para pria, jangan main-main dengan wanita, dan jangan memberi bimbingan pada wanita tanpa doa dan “perlindungan.” Yang saya maksud dengan perlindungan adalah membimbing wanita dengan didampingi isteri anda, bila anda sudah bernikah. Atau dengan anggota yang telah berpengalaman untuk menjadi saksi, jika anda belum bernikah.
Meskipun saran di atas tampak kuno, dengan mengikutnya akan menolong anda dalam mencegah sakit kepala, rasa sakit di hati, dan juga malu. Reputasi anda dihadapan Tuhan jauh lebih besar daripada yang dilihat oleh wanita itu pada diri anda. Lindungi diri dan juga roh anda! Nasehat ini juga berlaku bagi para wanita dalam pelayanan. Lindungilah dengan hati-hati kepentingan dan nama baik anda. Anda mungkin benar-benar tidak bersalah atas segala tuduhan yang diberikan iblis atas diri anda. Namun demikian, anda seharunya tidak menempatkan diri anda sendiri dimana kebaikan anda dikatakan sebagai kejahatan. Para pemimpin, tetap letakkan kedagingan anda dibawah darah Yesus Kristus.

Jikalau anda ditunjuk untuk menjalankan tugas yang berkaitan dengan hal-hal diatas dan tidak menghindarinya, maka saya tekankan untuk menemui pria atau wanita yang benar-benar dapat anda andalkan. Ingatlah bahwa orang yang menyayangi anda akan mengatakan kebenaran pada anda. Mereka tidak akan membiarkan anda menjadi sombong. Mereka akan mengingatkan anda jika mereka melihat tanda-tanda KUS pada diri anda. Percayalah, saya tidak akan menghukum anda bila anda jatuh dalam salah satu dari tiga godaan utama di atas. Tuhan akan memulihkan anda jika anda jatuh dalam dosa tersebut.

Yang menjadi masalah adalah bahwa sekalipun Tuhan mau memaafkan anda, terkadang manusia tidak. Mereka juga tidak mau melupakannya. Kesan yang anda tinggalkan dalam hati orang yang percaya pada perkataan anda tidak akan mudah terhapus. Jadi saat anda bersiap-siap untuk memimpin suatu kebaktian dan berdiri dihadapan orang banyak, bertanyalah pada diri anda sendiri. “Dapatkah saya dengan jujur mengatakan bahwa saya hidup dengan gaya hidup yang sesuai benar dengan apa yang akan saya katakana dihadapan orang-orang?”

Jika jawapannya ya, lanjutkkan memimpin dan berkhotbah. Jika jawabannya tidak atau bahkan mungkin anda tidak yakin kebenarannya, segera perbaiki area kesalahan dalam hidup anda tersebut. Jika anda melakukannya, pada kesempatan berikutnya anda berdiri di depan orang banyak dan berkhotbah, kata-kata anda akan tenggelam dalam tindakan-tindak dalam hidup anda yang jauh lebih nyaring. Itulah pesan yang benar-benar ingin didengar oleh orang banyak.

"Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." (1 Tesalonikan 4 : 7)

"Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa san tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kami adalah setia, Ia juga menggenapinya." (1 Tesalonika 5 : 23 – 24).

No comments: